Bisnis Kue Kering Lebaran, Dapatkan Hingga Puluhan Juta Rupiah!

Bisnis Kue Kering Lebaran

Bisnis Kue Kering Lebaran, Dapatkan Hingga Puluhan Juta Rupiah! Fenomena ini dimanfaatkan secara maksimal oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memberikan pengalaman belajar langsung kepada para siswanya.

Melalui program pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL), siswa kelas XI SMKN 3 Magelang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan produksi dan pemasaran kue kering untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Proyek ini tidak hanya sebagai sarana praktik keterampilan kuliner, tetapi juga sebagai wahana pembelajaran kewirausahaan yang nyata.

Selama momen Lebaran tahun 2025, kegiatan ini memperoleh sambutan luar biasa dari masyarakat. Berdasarkan laporan pihak sekolah, proyek pembuatan kue kering tersebut berhasil mengumpulkan pesanan dalam jumlah besar, dengan ratusan toples kue terjual hanya dalam waktu dua minggu pelaksanaan.

Bisnis Kue Kering Lebaran, Pada Tahun 2025

Siswa-siswi di SMKN 3 Magelang belajar menjalankan usaha kue kering dan menghasilkan omzet mencapai puluhan juta

Setiap kelas dalam jenjang tersebut dibimbing langsung oleh tiga orang guru yang berperan sebagai pengawas mutu atau quality control. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap produk kue yang dihasilkan memenuhi standar kualitas, baik dari segi rasa, tampilan, maupun kebersihan dan kemasan.

Beragam jenis kue kering berhasil diproduksi oleh para siswa, antara lain nastar, putri salju, kastengel, palm cheese, hingga kue kacang. Penentuan jenis kue yang akan diproduksi disepakati bersama dalam diskusi kelas, sehingga masing-masing kelas memiliki tanggung jawab terhadap satu jenis produk unggulan.

Prestasi luar biasa ditorehkan dalam proyek ini. Pada minggu kedua sejak pelaksanaan dimulai, masing-masing kelas telah mencatat penjualan hingga 300 toples kue, dengan total omzet mencapai Rp20 juta. Angka ini menjadi bukti konkret bahwa pembelajaran vokasional yang berbasis praktik dapat memberikan hasil nyata dan berdampak langsung pada keterampilan serta motivasi siswa.

Menariknya, pesanan tidak hanya datang dari lingkungan internal sekolah atau komunitas lokal, melainkan juga berasal dari konsumen di luar kota. Hal ini menunjukkan bahwa produk karya siswa SMKN 3 Magelang memiliki daya saing dan kualitas yang mampu menarik perhatian pasar yang lebih luas.

Sharika Luwih, selaku Guru Konsentrasi Keahlian Tata Boga di SMKN 3 Magelang, menjelaskan bahwa kegiatan PBL tidak sekadar mengajarkan keterampilan teknis dalam pembuatan makanan, melainkan juga membentuk karakter siswa.

Dalam proses pelaksanaan proyek, siswa diberi tanggung jawab untuk membentuk struktur organisasi kerja, di mana masing-masing individu memiliki tugas dan peran yang berbeda sesuai dengan fungsi yang telah ditentukan bersama.

Dapatkan Puluhan Juta Rupiah

“Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk mandiri, bekerja sama dalam tim, bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Raih Omzet Puluhan Juta, Ini Tips Sukses Bisnis Kue Kering

Di samping itu, mereka juga belajar bagaimana mengelola sebuah usaha dari hulu ke hilir, mulai dari proses produksi hingga pemasaran dan pelayanan pelanggan,” terang Sharika dalam keterangan resmi yang dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Senin (7/4/2025).

Lebih lanjut, kepala SMKN 3 Magelang, Mila Yustiana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh siswa dan guru pembimbing yang telah menunjukkan semangat tinggi dalam pelaksanaan proyek ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan dunia usaha dan industri, sekaligus menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini.

Menurut Mila, penguasaan keterampilan kewirausahaan sangat penting dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, sekolah secara konsisten mendorong pelaksanaan kegiatan berbasis praktik dan kolaborasi agar siswa tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan peluang di dunia usaha.

“Kami percaya bahwa pembelajaran yang berorientasi pada praktik langsung dan berhubungan dengan dunia nyata akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Proyek ini bukan hanya tentang membuat kue, tetapi tentang mengasah kepemimpinan, kemampuan komunikasi, manajemen usaha, serta kreativitas yang akan sangat bermanfaat di masa depan,” ujar Mila.

Baca Juga : Ide Bisnis Dari Limbah, Menjanjikan Tambang Emas Jarang Dilirik

Sebagai sekolah kejuruan yang berfokus pada pengembangan keterampilan vokasional, SMKN 3 Magelang menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berwirausaha. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan lulusan SMK dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan nasional dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Dengan keberhasilan pelaksanaan proyek pembuatan kue kering Lebaran 2025, SMKN 3 Magelang menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan vokasional yang inovatif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Pencapaian ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan berbasis kompetensi dan karakter dapat berjalan seiring dan saling menguatkan demi mencetak generasi muda yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *