Bisnis Kuliner UMKM Diindonesia Kedepannya Makin Berkembang terdapat banyak kisah inspiratif yang lahir dari kerja keras, semangat pantang menyerah, serta kemampuan adaptasi dalam menghadapi tantangan zaman. Salah satu di antaranya adalah kisah Suhartini, pemilik usaha kuliner rumahan yang kini dikenal dengan nama Tien Cakes and Cookies.
Berawal dari kecintaannya terhadap dunia pembuatan kue, Suhartini memulai usaha ini di dapur rumahnya dengan perlengkapan yang sangat sederhana dan modal yang terbatas. Seiring waktu, ketekunan serta komitmennya untuk terus berkembang mengubah bisnis kecil tersebut menjadi salah satu usaha kuliner yang semakin dikenal dan diminati, baik di lingkungannya maupun melalui platform digital.
Dalam keterangannya, Suhartini mengungkapkan bahwa membangun usaha dari nol bukanlah hal yang mudah. Ia harus menghadapi berbagai hambatan, mulai dari keterbatasan sumber daya, pengetahuan manajemen usaha, hingga persaingan ketat di sektor kuliner yang terus berkembang secara dinamis.
Bisnis Kuliner UMKM Diindonesia Berkembang
“Saya memulai dengan alat seadanya, oven kecil, dan bahan baku yang hanya cukup untuk beberapa adonan saja. Tapi saya yakin, bila dijalankan dengan niat yang tulus, inovasi produk yang berkelanjutan, serta pengelolaan keuangan yang tertib, usaha ini bisa tumbuh,” ujarnya.
Langkah awal Suhartini dilakukan dengan menawarkan kue dan kukis buatannya kepada tetangga, kerabat, dan teman-teman dekat. Dengan mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, ia mulai mendapatkan pelanggan tetap yang menyukai cita rasa produknya.
Namun, Suhartini menyadari bahwa jika ingin bertahan dan berkembang dalam jangka panjang, ia perlu meningkatkan kapasitas usahanya—baik dari sisi produksi, strategi pemasaran, maupun pencatatan keuangan.
Transformasi Digital dan Peningkatan Manajemen Usaha
Salah satu titik balik dalam perjalanan bisnis Suhartini adalah keputusannya untuk memanfaatkan media sosial dan platform marketplace sebagai sarana pemasaran. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan visibilitas usahanya, tetapi juga memberikan akses pasar yang jauh lebih luas.
“Dulu, saya hanya mengandalkan penjualan langsung. Kini saya sudah memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook, serta menjual produk melalui marketplace. Dengan pendekatan digital ini, pesanan bisa datang dari berbagai kota, bahkan luar pulau,” jelas Suhartini.
Tidak hanya dari sisi pemasaran, Suhartini juga mulai menerapkan pembukuan sederhana untuk mencatat semua transaksi. Langkah ini membantunya dalam mengontrol arus kas, mengevaluasi biaya produksi, serta menetapkan harga jual secara tepat dan kompetitif.
Pemanfaatan Program Pendampingan UMKM
Dalam upaya meningkatkan kapasitas bisnisnya, Suhartini juga aktif mengikuti berbagai program pelatihan dan pendampingan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun sektor swasta. Salah satu pengalaman yang dianggap paling berkesan adalah saat mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) 2025.
Acara tersebut memberikan wawasan baru bagi Suhartini, tidak hanya dalam hal pengembangan produk dan manajemen keuangan, tetapi juga membuka jejaring baru dengan pelaku UMKM lain dari berbagai daerah di Indonesia.
“Saya belajar banyak dari sesi-sesi pelatihan yang diadakan. Saya jadi tahu bagaimana cara membuat kemasan yang lebih menarik, strategi penetapan harga, dan juga pentingnya membangun merek usaha agar lebih dikenal masyarakat,” ucapnya.
Melalui partisipasinya dalam kegiatan tersebut, Suhartini juga berkesempatan memperluas pasar dan menjajaki potensi ekspor melalui jalur distribusi digital dan kemitraan strategis. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak penyelenggara, khususnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang telah memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk naik kelas.
Komitmen BRI Dukung UMKM Naik Kelas
Sebagaimana diketahui, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang diselenggarakan pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City, Tangerang, merupakan bagian dari komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam mendukung transformasi dan pertumbuhan UMKM di Tanah Air. Acara tersebut sukses menarik lebih dari 69.000 pengunjung dari berbagai wilayah, dengan total nilai transaksi yang mencapai lebih dari Rp40 miliar.
Tidak hanya itu, ajang tersebut juga mencatat pencapaian signifikan dalam hal kerja sama ekspor, dengan realisasi kontrak ekspor senilai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Angka ini mencerminkan potensi besar UMKM Indonesia di pasar global serta pentingnya peran pendampingan berkelanjutan.
Direktur Utama BRI dalam sambutannya menegaskan bahwa BRI akan terus berkomitmen menjadi mitra strategis bagi pelaku UMKM, tidak hanya dalam pembiayaan, tetapi juga dalam pemberdayaan melalui pelatihan, pendampingan, dan akses terhadap jaringan pasar internasional.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Suhartini kini tidak hanya berperan sebagai pelaku usaha, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya ibu rumah tangga yang ingin memulai bisnis dari rumah. Ia berharap pengalamannya bisa mendorong lebih banyak perempuan untuk berani mengambil langkah pertama dalam membangun usaha mandiri.
“Yang penting adalah mulai dulu. Jangan menunggu sempurna. Usaha kecil pun jika ditekuni dengan serius bisa berkembang besar,” ujarnya penuh semangat.
Dengan ketekunan, inovasi, dan semangat belajar yang terus menyala, Suhartini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih sukses. Perjalanan Tien Cakes and Cookies bukan sekadar kisah tentang menjual kue, tetapi juga tentang semangat wirausaha yang pantang menyerah dan terus berinovasi di tengah tantangan zaman.
Baca Juga : Potensi Bisnis Pembangkit Listrik, Menggunakan Tenaga Sampah