Airlangga Pede Produk RI Bisa Masuk Eropa dengan Tarif 0%
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan keyakinannya bahwa produk-produk unggulan Indonesia
dapat menembus pasar Eropa dengan tarif bea masuk sebesar 0 persen. Pernyataan ini disampaikan menyusul kemajuan dalam negosiasi
Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang tengah memasuki tahap akhir.
Optimisme ini didasari pada potensi besar ekspor Indonesia serta peluang peningkatan daya saing produk dalam negeri jika kesepakatan tersebut rampung.
Jika berhasil, Indonesia bisa bergabung dengan sejumlah negara ASEAN lain yang telah lebih dulu menikmati tarif 0% untuk produk ekspornya ke Eropa.
Airlangga Pede Produk RI Bisa Masuk Eropa dengan Tarif 0%
IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) adalah perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa.
Perjanjian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perdagangan barang dan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, hingga pembangunan berkelanjutan.
Negosiasi IEU-CEPA telah berlangsung sejak 2016, dan kini memasuki tahap-tahap krusial untuk diselesaikan.
Jika perjanjian ini berhasil ditandatangani, Indonesia berpeluang menikmati berbagai keuntungan, termasuk penghapusan tarif impor untuk produk-produk tertentu ke negara-negara anggota Uni Eropa.
Produk RI yang Berpotensi Tembus Pasar Eropa
Menurut Airlangga, beberapa komoditas unggulan Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus pasar Eropa. Beberapa di antaranya meliputi:
-
Produk tekstil dan pakaian jadi
-
Produk elektronik dan komponen
-
Furnitur dan kerajinan
-
Produk makanan dan minuman
-
Produk pertanian dan kelapa sawit berkelanjutan
Dengan adanya tarif 0%, biaya masuk ke pasar Eropa akan jauh lebih ringan, sehingga harga jual menjadi lebih kompetitif dibandingkan produk dari negara pesaing.
Dukungan Regulasi dan Sertifikasi
Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia untuk memasuki pasar Eropa adalah standar kualitas dan sertifikasi lingkungan yang cukup ketat. Namun, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memenuhi kriteria tersebut, termasuk:
-
Mendorong sertifikasi produk berkelanjutan (seperti ISPO dan SVLK)
-
Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan produk ekspor
-
Mendorong UMKM untuk masuk dalam rantai pasok ekspor
-
Menyediakan pelatihan dan pendampingan untuk pelaku usaha ekspor
Dengan strategi tersebut, diharapkan produk Indonesia tidak hanya masuk, tetapi juga mampu bertahan dan bersaing di pasar Eropa.
Dampak Positif terhadap Ekonomi Nasional
Jika skema tarif 0% berhasil diterapkan melalui IEU-CEPA, dampaknya akan sangat besar bagi ekonomi Indonesia. Airlangga menyebut bahwa ekspor Indonesia ke Uni Eropa bisa meningkat signifikan dalam lima tahun ke depan.
Manfaat lainnya antara lain:
-
Peningkatan lapangan kerja di sektor industri ekspor
-
Penambahan devisa negara dari aktivitas perdagangan internasional
-
Peningkatan daya saing produk lokal di pasar global
-
Transfer teknologi dan investasi dari negara-negara Eropa
Efek domino ini diharapkan bisa memperkuat ketahanan ekonomi nasional serta mendorong transformasi industri dalam negeri ke arah yang lebih modern dan hijau.
Tantangan dan Langkah Strategis Pemerintah
Meski peluangnya besar, pemerintah menyadari bahwa tidak mudah bersaing di pasar Eropa. Beberapa tantangan utama yang dihadapi adalah:
-
Persaingan dari negara-negara ASEAN lain yang sudah punya perjanjian serupa
-
Permintaan sertifikasi lingkungan yang ketat dari Uni Eropa
-
Masih rendahnya literasi ekspor di kalangan UMKM
Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah berencana:
-
Mempercepat finalisasi IEU-CEPA dengan dukungan diplomatik
-
Menyediakan insentif fiskal dan non-fiskal bagi industri ekspor
-
Memperkuat program pelatihan dan pembinaan ekspor, terutama untuk sektor UMKM
-
Melibatkan sektor swasta dan asosiasi industri dalam penyusunan kebijakan ekspor
Penutup: Peluang Besar, Perlu Aksi Nyata
Pernyataan Menko Airlangga menunjukkan bahwa pemerintah memiliki visi dan arah yang jelas dalam meningkatkan peran Indonesia dalam perdagangan global.
Jika IEU-CEPA berhasil diwujudkan, produk-produk Indonesia akan memiliki akses pasar yang jauh lebih luas dengan hambatan tarif yang minimal.
Baca juga: RI Bakal Punya Pabrik Baterai Rp 95 Triliun, Target Produksi 2027