Harga Emas Diprediksi Bakal Tembus Lagi di Angka Rp 2 Juta/Gram
Harga emas kembali menjadi perhatian publik, terutama bagi investor dan masyarakat yang menjadikan logam mulia
ini sebagai instrumen lindung nilai (safe haven). Beberapa analis memprediksi bahwa harga emas di pasar domestik
berpotensi menembus kembali angka Rp 2 juta per gram dalam waktu dekat. Prediksi ini tidak muncul
tanpa alasan, sebab terdapat sejumlah faktor global dan domestik yang saling berkaitan dan mempengaruhi pergerakan harga emas secara signifikan.

Kenaikan Harga Emas Global
Salah satu pemicu utama dari potensi lonjakan harga emas adalah naiknya harga emas dunia.
Di pasar internasional, harga emas telah bergerak naik akibat ketegangan geopolitik yang memanas
di beberapa kawasan dunia, termasuk Timur Tengah dan Eropa Timur. Situasi ini menciptakan
ketidakpastian pasar, mendorong pelaku investasi untuk kembali pada aset-aset aman seperti emas.
Selain itu, pelemahan nilai dolar Amerika Serikat (USD) juga turut mendukung penguatan harga emas.
Ketika nilai dolar melemah, harga emas dalam mata uang lain menjadi lebih murah dan permintaan pun meningkat.
Faktor-faktor ini secara langsung turut memengaruhi harga emas di Indonesia.
Pelemahan Rupiah dan Inflasi Domestik
Dari sisi domestik, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir.
Mata uang yang terdepresiasi biasanya menyebabkan harga komoditas impor, termasuk emas, menjadi lebih mahal.
Akibatnya, harga emas batangan di dalam negeri cenderung naik.
Selain itu, tren inflasi yang relatif tinggi turut membuat masyarakat mencari aset yang bisa menjaga nilai kekayaan mereka.
Emas dipandang sebagai salah satu instrumen paling stabil dalam menjaga nilai terhadap inflasi.
Ketika harga barang kebutuhan pokok naik, permintaan terhadap emas juga meningkat, karena dianggap mampu melindungi nilai aset jangka panjang.
Pandangan Analis dan Peluang Investasi
Beberapa analis pasar memperkirakan bahwa harga emas batangan di pasar domestik
khususnya yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam), berpeluang besar kembali menyentuh level Rp 2 juta per gram.
Saat ini, harga emas Antam berada di kisaran Rp 1.960.000 per gram dan terus menunjukkan tren kenaikan sejak awal bulan Juni.
Menurut para analis, jika ketegangan global terus berlangsung dan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali
menahan suku bunga, maka harga emas dunia akan semakin kuat. Hal ini akan menciptakan ruang yang cukup
bagi harga emas di dalam negeri untuk menembus angka psikologis Rp 2 juta per gram.
Investor ritel dan institusional mulai melakukan akumulasi emas secara bertahap.
Permintaan tinggi tercermin dari peningkatan volume transaksi di toko-toko emas dan platform investasi digital yang menyediakan
layanan pembelian logam mulia.
Strategi Bagi Calon Investor
Bagi masyarakat yang tertarik untuk membeli emas dalam situasi seperti ini, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Pertama, penting untuk membeli secara bertahap (dollar cost averaging) agar bisa menghindari risiko membeli di harga puncak.
Kedua, pastikan untuk membeli emas dari sumber resmi dan terpercaya, seperti Antam, UBS, atau platform digital berizin OJK.
Selain itu, calon investor juga perlu menentukan tujuan investasi emas, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang.
Untuk jangka panjang, emas tetap menjadi pilihan stabil yang terbukti mampu melindungi nilai kekayaan di tengah tekanan ekonomi dan ketidakpastian global.
Baca juga: Negara Ini Terlilit Utang Rp 218 T, Presidennya Bingung Mau Bayar Pakai Apa
Kesimpulan
Harga emas diprediksi akan kembali menembus angka Rp 2 juta per gram seiring dengan berbagai dinamika global dan domestik yang tengah berlangsung.
Ketegangan geopolitik, pelemahan rupiah, dan tingginya permintaan terhadap aset lindung nilai menjadi faktor utama yang mendorong tren positif ini.
Bagi masyarakat dan investor, momen ini dapat menjadi peluang emas untuk mengamankan kekayaan dan melakukan diversifikasi portofolio secara bijak.