Pertumbuhan Ekonomi RI Unggul Dari Singapura & Juga Malaysia tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Namun demikian, angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan kinerja pertumbuhan pada kuartal I tahun 2024 yang mencapai 5,11 persen (YoY).
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), capaian tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2021, di mana saat itu Indonesia masih berada dalam situasi pemulihan akibat pandemi Covid-19. Sebagai perbandingan, pada kuartal III tahun 2021, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 3,53 persen (YoY).
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami sedikit pelambatan, secara regional Indonesia tetap menunjukkan daya saing yang lebih unggul dibandingkan beberapa negara tetangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Pertumbuhan Ekonomi RI Unggul Dari Singapura
Dalam periode yang sama, ekonomi nasional hanya kalah dari Vietnam yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,9 persen. Sementara itu, Malaysia dan Singapura masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4,4 persen dan 3,8 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa meskipun terjadi penurunan, posisi Indonesia dalam lingkup regional tetap kuat. “Untuk kawasan ASEAN, kita hanya berada sedikit di bawah Vietnam,” ujar Airlangga, Kamis (8/5/2025).
Tidak hanya menunjukkan performa positif di kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercatat cukup baik jika dibandingkan dengan negara-negara anggota kelompok G20. Menurut Airlangga, Indonesia menempati posisi kedua tertinggi dalam kelompok G20 dari sisi pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini.
“Jika dilihat dari kelompok negara G20, Indonesia menempati posisi kedua dengan pertumbuhan 4,87 persen, hanya kalah dari China yang mencatat pertumbuhan sebesar 5,4 persen,” ujar Menko Airlangga.
Ia juga menambahkan bahwa ekonomi Indonesia masih berada di atas beberapa negara besar lainnya seperti Amerika Serikat yang hanya mencatat pertumbuhan 2 persen dan Korea Selatan yang bahkan mengalami kontraksi sebesar 0,1 persen. Sementara itu, Spanyol mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,9 persen.
Performa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih positif, meskipun tidak sebesar tahun sebelumnya, mencerminkan ketahanan ekonomi domestik dalam menghadapi berbagai dinamika global, termasuk tantangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas dunia. Hal ini juga menunjukkan efektivitas berbagai kebijakan ekonomi yang telah diimplementasikan pemerintah.
Dari Singapura & Juga Malaysia
Di sisi lain, para pengamat ekonomi menilai bahwa untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ke depan, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan daya beli masyarakat, penciptaan lapangan kerja berkualitas, serta penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Dalam menghadapi tantangan eksternal, pemerintah juga terus mendorong diversifikasi ekspor dan penguatan sektor industri berbasis nilai tambah dalam negeri. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia yang selama ini masih sangat bergantung pada komoditas primer.
Selain itu, keberlanjutan pembangunan infrastruktur dan digitalisasi ekonomi juga dipandang sebagai langkah strategis dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Pemerintah pun berkomitmen untuk terus memperbaiki iklim investasi guna menarik lebih banyak investor asing dan domestik.
Seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang tetap positif, pemerintah diharapkan mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan melakukan reformasi struktural yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing nasional.
Dukungan terhadap sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, manufaktur, pertanian modern, dan pariwisata berkelanjutan menjadi kunci penting dalam membangun ekonomi masa depan yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
Baca Juga : Perkuat Kemitraan Di Bisnis Mobil Bekas, & Toyota Beli 40 Saham
Dengan pencapaian yang diraih pada awal tahun ini, Indonesia menunjukkan potensi yang besar untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Namun demikian, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat menjadi elemen penting dalam mengakselerasi transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.